Welcome To My Blog

Welcome to My Blog ..!!
Follow Me !!

Sabtu, 26 November 2011

The Power of Belief

The Power of Subconscious Mind
            Tersebutlah cerita tentang seorang pria pekerja tambak udang. Pada suatu hari, ia masuk kedalam sebuah cold storage ( ruanga pendingin udang kapasitas besar ) untuk melakukan tugas sehari-harinya. Tiba-tiba pintu ruangan tersebut tertutup seketika dan pria pekerja tadi terkunci di dalamnya. Ia mencoba berteriak sekuat tenaga untuk meminta bantuan orang di luar, tetapi sayang hari mulai gelap dan tidak ada seorang pun bekerja di luar. Ia mencoba untuk mendongkrak pintu ruangan, tetapi tidak bisa.
            Akhirnya ia pasrah dan duduk terdiam seorang diri di dalam cold storage tersebut. Sambil duduk dan kemudian berbaring, ia merasakan ruangannya semakin dingin. Kemudian, mucullah pikiran bahwa ia tidak akan berhasil keluar dari tempat itu. Pikiran ini semakin lama semakin kuat bersemayam di dalam kepalanya dan semakin membuatnya takut. Kemudian, mulailah ia menulis di dinding cold storage, “ Saya merasa kedinginan dan terus semakin kedinginan….sekarang, saya mulai merasakan lemas dan semakin lemas….saya sekarat…dan ini mungkin adalah kata-kata terakhir saya…”.
            Pada pagi harinya, ketika pekerja lain membuka cold storage tersebut, mereka menemukan seorang pria terbujur tewas di dalamnya. Kenyataan pahit yang ditemukan setelah itu adalah, ternyata cold storage tersebut sedang rusak sejak beberapa hari lalu. Bukan hanya itu, suhu d ruangan cold storage tersebut tidak pernah turun di bawah 18 derajat celcius, dan juga di temukan fakta bahwa tidak ada tanda-tanda kelaparan atau kehausan di tubuh orang itu. Pria tersebut tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi. Dalam pikirannya, mesin pendingin itu bekerja sebagaimana biasa dan dengan informasi yang masuk ke dalam pikiran ini, ia merasa dingin, lemas dan membiarkan dirinya mati di dalam ruangan. Sekali lagi, berhati-hati lah dengan pikiran kamu.

Kamis, 24 November 2011

My School

The Grumpy Old Man

Tersebutlah sebuah kisah tentang seorang kakek berjanggut panjang yang hidup di sebuah desa. kakek ini memiliki dua orang cucu yang tinggal bersamanya di gubuk kecil di pinggir desa tersebut.
Pada suatu ketika sang kakek tertidur pulas di ranjang di dalam kamarnya. Pada saat itu lah kedua cucunya melakukan hal yang kurang ajar, mereka mengoleskan potongan terasi busuk ke janggut sang kakek. Pada sore harinya sang kakek terbangun dan mencium bau terasi yang tidak sedapdi sekelilingnya. Sambil bersunggut marah, ia berteriak,"Waduhh, kamar ini sangat bau". Ia  kemudian mencoba mencari tahu dimana letak sumber bau terasi tak sedap tersebut. Setelah di cari di sekeliling kamar, ia tidak menemukan sumbernya, kemudian ia beralih ke ruangan lainnya. bau terasi terus dirasakan walau ia tak menemukan sumbernya di ruang-ruang kamarnya. Akhirnya, keluarlah ia dari rumah dan bau terasi tersebut tetap terasa, bahkan semakin terasa. Di luar rumah, sang kakek akhirnya berteriak " Dunia ini bau terasi !".
Hakikatnya, "bau terasi" itu ada pada diri kita sendiri dan bukan pada lingkungan kita. Jika kalian merasa lingkungan memberikan respon negatif terhadap diri kalian, hal pertama yang harus kalian lakukan adalah koreksi diri. Jangan-jangan, sumber kesalahan sebenarnya terlatak pada diri kalian sendiri. 



The House of Thousand Mirrors

    Konon pada zaman Babilonia, terdapatlah sebuah rumah unik yang berisi ribuan cermin. Cermin-cermin tersebut berdiri tegak saling berhadapan satu sama lain sehingga membentuk beberapa sudut di bagian dinding rumah.
    Suatu ketika masuklah seekor anjing ke dalam rumah itu. Anjing ini begitu riang, sambil sesekali berjingkrak dengan lincahnya, ia mulai melihat ribuan anjing lain juga begitu riang. Kemudian, anjing itu melemparkan senyum indanya kepada anjing-anjing lain yang berada d ruangan itu, dan dibalas oleh mereka dengan senyuman yang tak kalah indahnya.
    Keluarlah si anjing ini dan berceritalah ia kepada seluruh teman-temannya di jalan yang di temuinya bahwa rumah itu berisi anjing-anjing baik dan bersahabat.
    Keesokan harinya, masuklah seekor anjing ke dalam rumah itu. Bedanya, anjing yang masuk kali ini adalah anjing yang sedang murung dirundung duka karena baru diusir oleh tuannya. Ketika masuk dengan cemberut, ia melihat ribuan anjing lain menunjukan wajah angker kepadanya seolah-olah mengajak ia untuk berkelahi. Oleh karena kesal, ia kemudian menggonggong dengan keras kepada mereka. Mereka pun membalas gonggongan yang tak kalah nyaringnya ( gonggongan balasan terdengar karena pantulan suara). Keluarlah anjing ini dari rumah tersebut dan mengatakan kepada setiap anjing yang ditemuinya di jalan bahwa rumah tersebut berisi ribuan anjing-anjing jahat.
    Apa kesimpulan dari cerita di atas ??
SIKAP bersifat menular !! Jika kitaa memiliki sikap yang positif dan menunjukan kepada orang lain, niscaya orang lain akan memberika respon serupa. Begitu pula sebaliknya, jika kita menunjukan sikap yang negative kepada orang lain, mereka pun akan cenderung membalasnya dengan respon serupa.

Kamis, 17 November 2011

* " We Become What We Think About." apa pun yang selalu kita pikirkan, pada suatu saat akan menjadi                kenyataan. sebuah fikiran dapat merupakan kunci keberhasilan sekaligus kegagalan. Jika Anda memberikan        input secara positif ke dalam fikiran kalian, ia akan menjadi kekuatan yang tidak teergoyahkan, namun jika          kalian memasukan secara negatif, kalian berarti sudah membuyarkan semua kesempatan yang ada di 
     depan mata. :)
If you believe you can,,you can !!